Author: PuTI

  • Berbagi Peluang Bekerja di MNC Group

    Berbagi Peluang Bekerja di MNC Group

    BANDUNG, Telkom University – Telkom University (Tel-U) melalui Direktorat Pengembangan Career, Alumni & Endowment menggelar sharing alumni Telkom University MNC Group, bersama 2 alumni Telkom University yang telah bekerja di MNC Group.

    Acara bertajuk Peluang Kerja di MNC Innovation Center Jakarta dan Bandung dalam Situasi New Normal, berlangsung secara live daring di Channel Youtube Telkom University dan Zoom aplikasi, Senin (22/6).

    Dua alumni Tel-U yang hadir diantaranya adalah Annisa Rahmadhani (Section Head Digital Commercial MNC Media) sekaligus alumni Ilmu Komunikasi 2015 dan Ari Fajrianda Alfi (Mobile IOS Developer MNC Innovation Center Bandung) Alumni D3 Teknik Informatika 2013.

    Pada acara ini Annisa dan Ari berbagi pengalaman tentang berkarir di MNC Group, Ari menceritakan bagaimana persiapan berkarir dalam bidang pengembangan perangkat lunak, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami, mulai dari konsep dasar algoritma, struktur data, jaringan komputer dan konsep dasar lainnya.

    “Untuk persiapan jangan terlalu terfokus pada konsep-konsep web terbaru saat ini, karena kedepan pasti itu akan berkembang, tapi pahamilah konsep dasar yang sudah didapat selama kuliah.” Ucapnya.

    Selain konsep dasar, Ari menjelaskan bahwa keterampilan yang harus dikuasai adalah keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, kemampuan bekerja secara tim, kemampuan memecahkan masalah, dan management waktu yang baik.

    “Karena mau tidak mau dimanapun kita berkarir, kita pasti bekerja secara tim, maka dari itu bekerja secara tim itu tidak lepas dari komunikasi dan leadership.” Tegasnya.

    Berbeda dengan Ari, Annisa menceritakan tentang bagaimana proses creative yang dibutuhkan untuk menghasilkan digital commercial di MNC Media. Untuk menhasilkan produk creative hal yang dibutuhkan adalah refrensi dan berfikir secara cepat dan inovatif.

    “Saat menghasilkan produk yang baik dalam hal ini produk commercial yang diinginkan oleh client, hal creative yang diperlukan adalah memperbanyak refrensi, di era digital saat ini banyak refrensi bisa kita dapatkan, mulai dari youtube, intagram dan lainnya, dan lakukan inovasi yang baru.” Ucapnya.

    Turut hadir dalam acara ini CTO MNC Group & COO MNC Innovation Center Yudi Hamka, dimana Yudi sangat senang bisa berkolaborasi dengan Telkom University, baginya, seiring dengan transformasi MNC menjadi digital, dibutuhkan SDM yang mumpuni untuk memenuhi hal tersebut.

    “Kami tahu Tel-U salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mengedepankan ICT didalamnya, oleh karena itu kami berharap bisa berkolaborasi dengan Telkom university, kami ingin memberikan fasilitas magang bahkan placemen untuk bergabung bersama MNC Group.” Ucapnya.

    Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya mengatakan suatu kebangga bagi Tel-U bisa berkolaborasi dengan perusahaan sebesar MNC, baginya kolaborasi ini akan sama-sama membantu keduabelah pihak untuk mengapai visinya masing-masing untuk kemajuan bangsa Indonesia.

    “Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan MNC, karena proses digital yang ada di MNC ini menjadi peluang yang sangat besar untuk Tel-U, kami siap membantu MNC dalam mengembangkan perusahaannya melalui SDM yang kami miliki.” Ucapnya.

  • Strategi Branding UMKM di Era New Normal

    Strategi Branding UMKM di Era New Normal

    BANDUNG, Telkom University – Webinar Lecturer Talk Series Program Magister Desain Fakultas Industri Kreatif Telkom University (FIK Tel-U) kembali bergulir, dalam webinar series kali ini Dr. Ira Wirasari selaku dosen dari magister desain FIK akan berbicara tentang Strategi Branding Untuk UMKM Dalam Menghadapi Era New Normal.

    Acara yang berlangsung melalui aplikasi zoom, Jum’at (19/6) diikuti setidaknya 236 peserta. Dalam pemaparannya, Dr. Ira menjelaskan bahwa situasi pandemic sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia, oleh karena itu dalam era new normal ini perlu adanya strategi-strategi baru yang harus diterapkan oleh para UMKM.

    “Kita tahu bahwa UMKM merupakan tulang punggung bangsa ini, setidaknya di Indonesia ada 60 juta UMKM, untuk tetap menumbuhkan UMKM di negara ini perlu adanya strategi-strategi baru.” Ucapnya.

    Ira menjelaskan bahwa ada 3 strategi yang harus dilakukan UMKM dalam memasarkan produk di era new normal saat ini, diantaranya adalah strategi digital, soft selling dan strategi non digital.

    “Dalam strategi digital ada 3 poin yang harus diperhatikan diantaranya adalah pastikan konten kita sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga brand image kita sampai kepada konsumen, lalu yang kedua adalah data base yakni lakukan evaluasi kepada produk kita, dimasa pandemi ini konsumen akan lebih berhati-hati dalam memilih produk oleh karena itu perhatikan hal tersebut dan buat evaluasi portfolionya, dan yang ketiga adalah advertising bagaimana menyampaikan pesan big idea kepada konsumen.” Ucapnya.

    Untuk melakukan soft selling, Ira menambahkan hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membangun brand yang menarik dan buat konten yang menarik dari brand yang dimiliki.

    “Lalu strategi ketiga yang harus kita lakukan adalah dengan melakukan strategi non digital, non digital yang dimaksud adalah dimasa pademi ini, kita harus bisa memperluas wilayah pemasaran kita, karena apabila produk yang kita pasarkan sekarang berada dalam zona merah covid-19 maka akan sulit memasarkan produk tersebut, oleh karena itu sangat penting kita memperluas wilayah penjualan, disini kita memerlukan kolaborasi dengan pihak-pihak seperti jasa ekspedisi.” Jelasnya.

    Melalui webinar ini Ira beharap bisa membantu para UMKM, dalam meningkatkan penjualannya sehingga mampu mendorong perekonomian bangsa ini.

    “Semoga dari sharing ini bisa membantu UMKM dalam membangun brand imagenya kepada konsumen, sehingga bisa mendorong perekonomian negeri ini.” Ucapnya.

  • Tel-U dan UNJANI Perkuat Kerjasama

    Tel-U dan UNJANI Perkuat Kerjasama

    BANDUNG, Telkom University – Universitas Jendral Achmad Yani (UNJANI) menyambangi Telkom University (Tel-U) dalam rangka studi banding sekaligus penandatangan Memorandum of Understanding (MoU), yang berlangsung di Gedung Damar Telkom University, Kamis (18/6).

    Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Rektor Tel-U Prof. Adiwijaya dan Rektor UNJANI Prof. Hikmahanto Juwana. Dalam perjanjian tersebut keduabelah pihak sepakat untuk memaksimalkan program tridharma perguruan tinggi yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

    Ruang lingkup perjanjian tersebut meliputi menyelenggarkan Tri Dharma perguruan tinggi, kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya, penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan seminar, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan saling pengembangan teknologi tepat guna.

    Dalam kunjungan ini Rektor UNJANI Prof. Hikmahanto Juwana beserta rombongan ingin belajar secara langsung sekaligus ingin melihat kampus Telkom University.

    “Terimakasih kepada Rektor Tel-U yang telah menerima kami dalam kunjungan ini, tujuan kunjungan ini selain penandatangan MoU adalah kami ingin belajar banyak dari Tel-U baik tentang kuliah daring, iGracias dan lain-lain, sehingga kami ingin menjadikan UNJANI menjadi Smart Campus seperti Tel-U.” Ucapnya.

    Prof. Hikmahanto menambahkan bahwa menurut Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, bahwa UNJANI harus belajar dari Tel-U agar bisa menjadikan UNJANI sebagai kampus digital.

    “Saat persentasi yang dilakukan oleh Prof. Adiwijaya didepan Kasad pekan lalu, kami semakin yakin dan diminta agar kerjasama antara Tel-U dan UNJANI harus berlanjut, oleh karena itu kami beserta tim ingin belajar langsung ke kampus Tel-U.” Ucapnya.

    Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya menyambut baik kunjungan ini, menurutnya kerjasama ini tujuannya hanya 1 yakni membentuk sumber daya yang unggul untuk bangsa ini.

    “Kami sangat senang menyambut UNJANI, disini kita sama-sama belajar, dan Telkom University siap membantu UNJANI untuk mencapai tujuannya, karena misi kita sama yakni menjadikan bangsa ini lebih baik lagi kedepan.” Ucapnya.

  • Penerapan Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi Vokasi

    Penerapan Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi Vokasi

    BANDUNG, Telkom University – Sebagai perguruan tinggi yang telah mendeklarasikan sebagai kampus merdeka, Telkom University (TelU) sebagai perguruan tinggi yang memiliki program vokasi didalamya menggelar webinar series pertama bertajuk “Style Perguruan Tinggi Vokasi di Era Kampus Merdeka”, yang berlangsung secara live melalui ZOOM dan Youtube channel Telkom University, Sabtu (13/6).

    Webinar yang diselenggarakan  oleh Fakultas Ilmu Terapan (FIT) TelU ini terbuka untuk seluruh perguruan tinggi vokasi dan pelaku industri serta para mahasiswa dan umum, dengan menghadirkan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Wikan Sakarinto, Ph.D. sebagai Keynote Speech.

    Dalam pemaparannya Wikan menjelaskan bagaimana membentuk style kampus vokasi yang berkelas dunia, dalam memulai kampus vokasi merdeka belajar hal pertama yang harus dilihat adalah memilki kurikulum yang adaptif, dan inovatif.

    “Kurikulum yang adaptive dan inovatif itu sangat diperlukan, apalagi saat ini kita akan memasuki New Normal ditengah industry 4.0, sehingga pembelajaran jarak jauh nantinya akan menjadi trend masa depan, oleh karena itu kurikulum itu harus fleksibel.” Ucapnya.

    Dalam memenuhi kebutuhan industri, Wikan menambahkan bahwa hal yang harus diperhatikan perguruan tinggi vokasi adalah menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi tidak hanya ijazah, sehingga lulusan perguruan tinggi bisa terserap dengan baik diindustri ataupun menjadi wirausaha yang mampu membangun perekonomian bangsa..

    “Saat ini yang diperlukan oleh industri adalah kompetensi bukan sekedar ijazah, sertifikasi kompetensi juga sangat diperlukan, selain itu soft skill dalam berkomunikasi juga harus didapatkan lulusan perguruan tinggi vokasi, dan apabila memungkinkan apakah bisa lulusan kita mampu menghasilan product real/product research terapan.”Jelasnya.

    Selain itu webinar kali ini juga diisi dengan sharing experience tentang Link and Match Vokasi dengan Industri oleh Radhian Krisna Putra (Plt Wakil Dekan bidang Kerjasama, Alumni & Perencanaan Strategis Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada) kemudian sharing tentang Ekosystem Startup Mahasiswa di Vokasi oleh Robbi Hendriyanto (Dosen Diploma 3 Sistem Informasi of Startup Division dari StartUpHub.id).

    Diakhir acara FIT akan berbagi ilmu tentang  Pembelajaran Vokasi menggunakan Virtual Reality (VR) oleh 3 dosen FIT TelU yakni Fat’hah Noor Prawita (Dosen Rekayasan Perangkat Lunak Aplikasi), Yahdi Siradj (Dosen Teknologi Rekayasa Multimedia), dan Rikman Aherliwan Rudawan (Dosen Teknologi Rekayasa Multimedia).

    Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya dalam sambutannya mengatakan bahwa setelah Telkom University mendeklarasikan sebagai kampus merdeka, Tel-U telah memiliki hubungan yang baik dengan pihak industri untuk bersama-sama mewujudkan mimpi bersama dalam mencetak sumberdaya yang unggul demi pembangunan bangsa.

    “Adanya hubungan antara industri dan akademi merupakan sebuah hal yang sangat diperlukan, karena problem-problem yang timbul dimasa sekarang ini merupakan sebuah opportunity bagi sekolah vokasi untuk berkontribusi dengan baik.” Ucap Prof. Adiwijaya.

    Sejalan dengan kampus merdeka, Prof. Adiwijaya menambahkan bahwa saat ini Telkom University telah menyusun kurikulum yang berkaitan erat dengan kampus merdeka.

    “Dimana mahasiswa kami (Tel-U) akan diarahkan menuju entrepreneurship, kemudian akan berpartisipasi dalam program internship, sehingga akan memiliki pengalaman dalam dunia industry, selain itu Telkom University juga bekerjasama dengan Kementerian Desa bersama-sama ingin membangun desa-desa melalui inovasi-inovasi yang Tel-U buat sehingga masyarakat desa bisa merasakan teknologi yang terdapat di kota.” Jelasnya.

  • Menumbuhkan Interaksi Bimbingan Yang Nyaman

    Menumbuhkan Interaksi Bimbingan Yang Nyaman

    ZOOM, 12 JUNI 2020

    Telkom University sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia tercermin dari Sivitas Akademika yang terus berbenah diri, baik mahasiswa maupun tenaga pengajar di tujuh fakultas yang terdapat di Tel-U. Salah satunya dengan bagaimana sikap Dosen Pembimbing terhadap mahasiswa bimbingannya agar terus menciptakan situasi yang kondusif.

    Seperti yang berlangsung pada Jumat (12/6), Telkom University melalui Direktorat Akademik menggelar Webinar bertajuk “Bagaimana Menumbuhkan Interaksi Bimbingan Yang Nyaman”, khususnya untuk para Dosen Pembimbing Tugas Akhir dengan mengundang Pembicara Dr. Indun Lestari Setyono, M.Psi yang merupakan Dosen Psikologi Universitas Padjadjaran.

    Indun Lestari menjabarkan beberapa permasalahan yang kerap ditemui dalam pembuatan tugas akhir, seperti identifikasi permasalahan, mengolah kondisi realitas lapangan tanpa disertai Analisa dari teori, serta umpan balik dari dosen berdasarkan teori pemikirannya.

    “Kondisi mahasiswa jaman sekarang itu rata-rata ingin mendapatkan hasil yang cepat, gagasan umumnya kurang dilandasi analisa yang tajam, sehingga kurang terampil untuk menentukan sikap saat bimbingan. Terbiasa segala sesuatu diberi tahu Langkah-langkahnya.” Jelas Indun.

    Menurutnya ada beberapa strategi agar menciptakan bimbingan yang kondusif. Seperti menentukan jadwal bimbingan yang disepakati kedua belah pihak. “Dosen dan mahasiswa bisa mempersiapkan form kesepakatan yang ditandatangani bersama, yang berisi mengenai pembahasan setiap pertemuan, sehingga sudah tahu apa yang akan dibahas nanti di pertemuan berikutnya.”

    Setiap dosen pada dasarnya perlu memahami kompetensi setiap mahasiswa, karena sudah barang tentu berbeda setiap individunya. Mencoba memahami cara olah pikir masing-masing mahasiswa, sehingga bisa menyesuaikan saat bersama memecahkan masalah.

    Hal-hal diatas yang mungkin dapat dilakukan oleh dosen pembimbing untuk lebih memaksimalkan waktu bimbingan serta menciptakan hubungan harmonis dengan mahasiswa bimbingan. Mengingat angka lulus tepat waktu di Telkom University terus di optimalkan agar tetap menjadi kampus terbaik swasta di Indonesia.

  • Lecturer Talks : Berpikir Kreatif tentang Desain dari Perspektif Desainer dan Audience

    Lecturer Talks : Berpikir Kreatif tentang Desain dari Perspektif Desainer dan Audience

    Telkom University sebagai kampus swasta terbaik di Indonesia tercermin dari Sivitas Akademika yang terus berbenah diri, baik mahasiswa maupun tenaga pengajar di tujuh fakultas yang terdapat di Tel-U. Salah satunya dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan wawasan bagi para mahasiswa, alumni maupun sesama dosen.

    Program Magister Desain Fakultas Industri Kreatif Telkom University mengadakan Webinar Series Lecturer Talks “What Do We Do For A Great Art, Craft and Design?” pada Jumat (12/06). Kegiatan ini diselenggarakan menggunakan aplikasi Zoom yang diikuti oleh dosen, mahasiswa dan alumni. Webinar series #2 ini mengusung tema ‘Berpikir Kreatif tentang Desain dari Perspekif Desainer dan Audience’ dengan pembicara Dr. Didit Widiatmoko S selaku dosen Fakultas Industri Kreatif Telkom University sekaligus penulis buku.

    Sebagai pengantar materi, Dr. Didit menjelaskan bahwa desain secara keilmuan mengalami kedewasaan seiring dengan perkembangan tuntutan tinggi di masyarakat, kebutuhan fisik, psikologi maupun sosial. Hal inilah yang mendasari bahwa desain menjadi sebuah keilmuan yang kolaboratif dan terintegerasi dengan keilmuan lainnya baik kebutuhan praktisi maupun industri, termasuk didalamnya proses bisnis.

    “Pelaku desain atau desainer harus adaptif terhadap perubahan ini, perlu adanya kesadaran bahwa desain tidak sebatas aspek estetik semata, tapi bisa menjadi alat pemecahan masalah yang lebih bermakna bagi penggunanya,” ucapnya.

    Dr. Didit menambahkan bahwa desain berperan penting dalam bisnis. Semua perusahaan dan industri di seluruh dunia berada dibawah tekanan besar untuk menciptakan produk dan layanan inovatif agar kompetitif di pasar. Berpikir Desain semakin banyak diadopsi oleh

    berbagai perusahaan untuk meningkatkan output produk dan layanan inovatif demi mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.

    Manajer desain perlu bekerja dalam tim lintas fungsi, mengembangkan wawasan pengguna yang mendalam, berkolaborasi, memvisualisasikan ide dan benar-benar menyelesaikan masalah pelanggan daripada hanya menerapkan branding atau gaya desain mewah. Peran desainer telah bergeser dari memecahkan masalah sederhana ke memecahkan masalah kompleks dan dari bekerja secara mandiri dalam fokus disiplin tunggal untuk bekerja secara kolaboratif dengan tim lintas fungsi.

    Dr. Didit juga menjelaskan bahwa pemikiran desain sudah lama ada dan digunakan oleh banyak ilmuan. Contohnya, Thomas Alva Edison menemukan bola lampu listrik dan sekaligus penunjangnya, seperti sistem pembangkit dan transmisi tenaga listrik agar benar-benar bermanfaat. Kejeniusan Ediseon terletak pada kemampuannya untuk memahami pasar yang berkembang sepenuhnya, bukan hanya perangkat terpisah. Dia mampu membayangkan bagaimana orang ingin menggunakan apa yang dia buat dan dia merekayasa menuju wawasan itu.

    “Mengutip dari Tim Brown, bahwa Pendekatan Edison adalah contoh awal dari apa yang sekarang disebut ‘pemikiran desain’, metodologi yang menanamkan spektrum penuh kegiatan inovasi dengan etos desain yang berpusat pada manusia.”

    Dari materi yang disampaikan, Dr. Didit menyimpulkan empat prinsip desain dalam berpikir kreatif yaitu, Problem Solving terutama dalam lingkup desain, Enhance Existing Design yaitu upaya untuk memperbaiki kualitas hidup, innovation atau temuan baru dalam mengatasi problem dan enhance, dan sustainabillity terutama dalam keberlanjutan bisnis.

  • Tel-U dan UNJANI Jalin Kerjasama Program Smart Digital Campus

    Tel-U dan UNJANI Jalin Kerjasama Program Smart Digital Campus

    BANDUNG, Telkom University – Menjadi kampus berbasis teknologi informasi dirasa sangat perlu seiring dengan perubahan era industry saat ini. Telkom University (Tel-U) sebagai perguruan tinggi berbasis ICT (Information And Communication Technology) menjadikan Tel-U sebagai kampus yang memiliki inovasi-inovasi terbaik dibidang teknologi informasi.

    Melihat hal tersebut Telkom University bersama Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menjalin Kerjasama terkait penerapan program ”Smart Digital Campus” pada infrastrukstur Unjani.

    Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar pertemuan dengan Tel-U dan Unjani di Markas Besar Angkatan Darat pekan lalu (2/6), mengatakan kerja sama antara Unjani dengan pihak Tel-U bertujuan untuk penerapan digitalisasi kampus.

    “Kami sudah putuskan untuk bekerjasama dengan Tel-U, karena sudah pengalaman dan dia punya sendiri semuanya. Digitalisasi sekarang nggak bisa ditunda lagi kami langsung mulai saja, karena itu harga dari sebuah kemajuan,” kata Kasad Andika.

    Jenderal TNI Andika Perkasa berharap agar sistem infrastruktur Unjani lebih baik lagi ke depannya, seperti dengan menerapkan “smart classroom”, “campus platform” dan infrastruktur lainnya.

    “Penerapan “smart digital campus” pada Unjani bertujuan agar standar kualitas pendidikan mampu bersaing di kancah internasional. Peningkatan protokol infrastruktur terutama pada bagian informasi teknologi komunikasi atau ICT diharapkan dapat menjadi fondasi bagi sistem Unjani.” Ucapnya.

    Melanjutkan pertemuan sebelumnya, Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya saat pertemuan dengan Unjani dan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Markas Besar TNI AD, Selasa (9/6) menyampaikan terkait pengalaman dalam tata kelola universitas, pengeolaan sumberdaya dan sarpras, kemahasiswaan, Riset dan Inovasi serta Digitalisasi dalam pelayanan  yang sudah dilakukan di Telkom University.

    “Kami sangat menyambut baik kolaborasi antara   Tel-U dan Unjani. Karena kami yakin benefitnya tak hanya hanya untuk kedua universitas, tetai juga  untuk kemajuan bangsa Indonesia” Pungkasnya.

  • Kreasi Inovasi Produk Kriya pada Masyarakat Tuban

    Kreasi Inovasi Produk Kriya pada Masyarakat Tuban

    ZOOM – Telkom University kembali menggelar Lecturer Talks pada Jumat (5/6), Pembicara Lecturer Talks kali ini adalah Dr. Fajar Ciptandi, merupakan dosen dari Fakultas Industri Kreatif (FIK) yang akan membahas mengenai Kreasi Inovasi Produk Kriya Pada Era New Normal di Tuban, dan bagaimana dampaknya terhadap proses produksi dan pemasaran.

    Lecturer Talks episode ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta, dari Mahasiswa, Staf, maupun Dosen dari berbagai fakultas di Tel-U. Tidak sedikit juga, peserta yang ikut pada Webinar ini merupakan pegiat industri kreatif di bidang Kriya.

    Fajar Ciptandi menceritakan saat proses penelitiannya di Tuban, Jawa Timur, beliau mengobservasi bahwa masyarakat Tuban memproses kainnya mulai dari Hulu ke Hilir. Mereka menanam sendiri pohon kapas di wilayah-wilayah tertentu, bahkan tidak jarang masyarakat menanam di pekarangan rumah mereka sendiri.

    “Disini ada dua jenis kapas yang diproduksi, setelah panen, kapas lalu dipintal menggunakan alat tradisional. Dilanjutkan dengan menenun benang menjadi kain khas Tuban. Masyarakat disini juga sudah biasa menambahkan corak/motif batik pada kain yang diproduksi.”

    Usai mempelajari bagaimana proses produksi serta warisan budaya di Tuban. Fajar berinisiatif untuk memberikan motivasi kepada masyarakat produktif, untuk membuat sebuah inovasi pada produk kainnya.

    “Saya mengajak ibu-ibu disini untuk dapat memproduksi kain dengan inovasi-inovasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Seperti motif yang berbeda, dan memiliki tekstur yang lebih menarik. Alhamdulillah produk yang kami buat berhasil meraih penghargaan bergengsi di kancah internasional”.

    Sebuah penghargaan yang cukup memberikan semangat kepada masyarakat Tuban agar bisa lebih mencintai warisan budaya, dan mewariskannya ke generasi selanjutnya. Penghargaan tersebut adalah World Crafts Council (WCC) Award of Excellence for Handicrafts. 2018 – East Asia Sub-Region.

  • Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Dari Universitas Telkom

    Edukasi dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Dari Universitas Telkom

    Meningkatnya penularan virus Covid 19 di Indonesia, khususnya wilayah Bandung, Propinsi Jawa Barat mengindikasikan potensi penularan masih terus berlangsung.

    Terdorong hal ini, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom Bandung menilai perlu upaya berbagai pihak untuk ikut berkontribusi dalam rangka mengedukasi dan menyosialisasikan.

    Masyarakat perlu mendapatkan  edukasi cara mencegah penularan virus corona. Universitas Telkom pun kemudian menggelar kegiatan edukasi kepada  masyarakat di Desa Cangkuang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom Bandung, Fransiskus Tatas Dwi Atmadji mengatakan, “sesuai dengan protokol kesehatan kami tetap mematuhi imbauan pemerintah dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak mengumpulkan massa dalam jumlah banyak.”

    “Sehingga dalam sosialisasi ini hanya dihadiri oleh perwakilan perangkat desa, perwakilan warga dari 4 kepala dusun yang ada serta Ketua dan Perwakilan Perkumpulan Pengrajin Sepatu Baraya Cibaduyut,” ujar Tatas.

    Pengabdian masyarakat soal edukasi dalam pencegahan penularan Covid-19 dan penjelasan berkaitan dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) melalui media poster

     

    Sumber: kompas.com

  • Sandiaga Uno: Era Baru Ekonomi Fokus Pada Sektor UMKM, Kesehatan dan Pangan

    Sandiaga Uno: Era Baru Ekonomi Fokus Pada Sektor UMKM, Kesehatan dan Pangan

    BANDUNG, Telkom University – Ditengah pandemi ini untuk mendongkrak pereknomian di Indonesia, beberapa sektor harus didorong, diantaranya adalah sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), kesehatan, dan pangan.

    Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat menjadi pembicara pada acara halal bihalal bertajuk Era Baru Kedaulatan Ekonomi NKRI, yang berlangsung secara virtual di Zoom Aplikasi, yang diselenggarakan oleh Telkom University melalui Himpunan Alumni Teknik Industry Angkatan X (Tixers) tahun 1993, Rabu (3/6).

    “UMKM merupakan tulang punggung bangsa ini, sektor-sektor bersifat konsumsi harus kita selamatkan saat ini, seperti pasar tradisional, warung makan, harus kita dorong untuk kedaulatan ekonomi NKRI.” Ucap Sandi.

    Selain UMKM, Sandi menambahkan bahwa sektor pangan dan kesehatan juga harus ditingkatkan, saat ini bangsa ini sudah sangat mampu untuk menghasilkan alat-alat Kesehatan secara mandiri, sudah banyak UMKM juga yang bisa menghasilkan APD (Alat Pelindung Diri) guna menghadapi pandemi ini.

    “Dari masyarakat yang berdampak dari pandemi ini juga agar bisa bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan harian, karena jangan sampai kita sudah kehilangan pekerjaan kita juga sulit untuk memenuhi kebutuhan, sehingga nantinya hasilnya juga bisa untuk kebutuhan masyarakat lainnya. Mari kita jadi bagian pembangunan pereknomian dunia. Mari kita bangun kedaulatan eknomi NKRI.” Ucapnya.

    Pada acara ini turut menjadi pembicara Elnino M Husein Mohi, Alumni Teknik Industri Angkatan 1993 Telkom University (STT Telkom saat itu) yang juga merupakan anggota DPR RI komisi XI. Elnino mengatakan bahwa ditengah pandemi ini keadaan perekonomian Indonesia mengalami devisit, masyarakat juga mengalami kesulitan ekonomi, tidak hanya kalangan menengah kebawah, tapi pengusaha bahkan perbankan juga mengalami kesulitan.

    “Menurut saya disamping menjaga kedaulatan negara, kita juga harus menjaga kedaulatan dan kemandirian rakyat terhadap dirinya dan keluarga, jangan sampai rakyat harus berhutang sehingga akan menyulitkan kedepannya.” Ucapnya.

    Nino sapaan akrabnya, mengajak agar para akademisi sebagai kaum teknokrat agar bisa berkolaborasi dengan pemerintah (Politisi baik eksekutif atau yudukatif) hal tersebut karena ide-ide yang lahir dari akademisi sangat berbeda dengan pola pikir dari pelaku industry.

    “Banyak ide-ide baru lahir dari para kaum teknokrat, sudah saatnya orang-orang akademisi bisa berkontribusi dan berkolaborasi dengan pemerintahan baik eksekutif maupun yudikatif agar ide-ide yang masuk ke pemerintah bisa berfariasi tidak hanya dari praktisi industry.” Ucapnya.

    Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya, mengatakan bahwa saat ini Telkom University sebagai perguruan tinggi yang mencetak sumber daya manusia yang unggul untuk bangsa ini, Telkom University juga siap untuk membantu mengembangkan UMKM melalui inovasi-inovasi yang diciptakan oleh civitas akademika.

    “Melalui forum ini, tak hanya sebagai ajang silaturahim, tapi  juga kita berkolaborasi sebagai bentuk kepedulian kita untuk sama-sama membangun negara Indonesia menjadi lebih baik kedepan. Saat ini fokus kami (Perguruan tinggi) adalah membangun SDM yang jauh lebih baik, serta turut membangun teknologi melalui inovasi-inovasi terbaik bagi bangsa ini.” Pungkasnya.