Author: PuTI

  • Tips Menjadi Startup Founder Ala Founder Aruna Indonesia

    Tips Menjadi Startup Founder Ala Founder Aruna Indonesia

    Zoom – Center of Learning & Open Education (CeLOE) Telkom University menggelar High School Webinar Series yang berlangsung mulai dari 6 Mei – 20 Mei 2020. Sesuai judulnya, webinar series ini dikhususkan untuk Siswa SMA/SMK/Sederajat di seluruh Indonesia, dengan mengangkat tema “Getting Brainier in 10 Days” yang akan tersedia dalam 10 episode dengan topik dan pembicara yang berbeda setiap episodenya. Menarik, bukan?

    Kickoff webinar series ini dibuka langsung oleh Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya. Beliau mengungkapkan bahwa webseries ini adalah kontribusi dari Tel-U untuk mencerdaskan bangsa. “Sesungguhnya kita bisa melakukan pembelajaran dimanapun dan kapanpun. Webseries ini insyaallah bermanfaat bagi kita semua. Semoga materi yg di share kali ini bisa memiliki ketenaran di masanya nanti. Karena pada tahun 2045 adik-adik akan menjadi generasi emas yang memimpin bangsa ini.” Ungkap rektor.

    Episode pertama Webinar Series ini mengangkat tema “Jangan Cuma Berani Bermimpi Jadi Startup Founder”, mengundang Director General Aruna Indonesia, Utari Octavianty, S.M.B. dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Lia Yuldinawati, S.T., M.M., ACC Tel-U.

    Sedikit informasi mengenai Aruna, Aruna adalah perusahaan teknologi yang bergerak dibidang kelautan dan perikanan. Misi Aruna adalah menciptakan ekosistem perdagangan ikan dan hasil laut yang berkelanjutan dan adil bagi para pelaku yang terlibat didalamnya seperti Nelayan dan Pembeli. Aruna bertekad ingin menginspirasi penggunaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan juga keberlanjutan ekosistem kelautan

    Utari Octavianty mengatakan bahwa Aruna fokus membantu nelayan kecil. “Kami fokus pada nelayan kecil, karena nelayan besar kami kira mereka sudah terorganisir dalam pengelolaan keuangan dan SDM. Untuk komoditas kami ada Rajungan, Kepiting, Kakap, Kerapu, Lobster, dan lainnya. Model bisnis kami Business-to-business, menjual dengan kuantitas besar ke perusahaan-perusahaan lainnya secara eksport atau domestik.

    Utari juga memberikan tips membangun startup, yaitu Berani Memulai; Mencari kebutuhan pasar; Mencari timing yang cepat; Memiliki Tim yang solid; Ide bisnis kreatif; dan Fokus pada kelebihan.

    Topik yang kedua datang dari Dosen FEB Tel-U, yaitu Lia Yuldinawati, S.T., M.M., ACC. Pada awal pembahasan beliau membahas konsep VUCA yaitu, Volatile: lingkungan bisnis yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar. Uncertain: sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi. Complex: tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait. Ambiguous: ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya.

    “Sehingga dalam membangun Startup, para leader dituntut untuk memiliki kejelasan visi jangka Panjang namun fleksibel dan adaptif. Seperti yang dilakukan Aruna, timing dan memenuhi kebutuhan pasarnya sangat tepat. Sehingga bisa menjadi seperti sekarang. Aruna juga sejalan dengan dasar geografis Inodnesia yaitu negara Maritim.” ungkap Lia.

    Lia juga menjelaskan softskill yang dibutuhkan Industri saat ini adalah Komunikasi, Kepemimpinan, Pengelolaan Waktu, dan Kolaborasi. “Empat hal tersebut menjadi modal utama rekan-rekan untuk mampu bersaing di era yang serba cepat ini.” Ungkap Lia.

  • Tel-U Gelar Knowledge Sharing Online Bersama Para Guru Bahasa Inggris MTs Kota Bandung di Tengah Pandemi Corona

    Tel-U Gelar Knowledge Sharing Online Bersama Para Guru Bahasa Inggris MTs Kota Bandung di Tengah Pandemi Corona

    Hasil Survei Global “English Profisiensi Index (EPI)”yang dilakukan pada tahun 2019 oleh perusahaan Pendidikan Internasional menunjukan bahwa Indonesia berada pada peringkat 61 dari 100 negara yang disurvei. Temuan survei tersebut cukup mengkhawatirkan. Oleh karena itu, peran guru Bahasa Inggris sangat penting. Dengan adanya kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam Merdeka Belajar serta meluasnya wabah virus Corona (Covid-19) selama beberapa bulan terakhir, menuntut para guru untuk melakukan penyesuaian terutama terkait pemutakhiran metode dan pengembangan bahan ajar yang komprehensif dan menarik untuk siswa.

    Para Guru menyadari bahwa pembuatan RPP seringkali menambah beban administrasi karena RPP untuk satu pertemuan atau satu minggu pelajaran, dibuat dalam 5-8 halaman sehingga seringkali para guru hanya melakukan copy dan paste saja. Tentunya hal ini mengakibatkan kurangnya kesesuaian antara RPP yang telah dibuat dengan pelaksanaan pengajaran karena RPP yang ada belum cukup baik untuk dijadikan panduan dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran dalam RPP kerap kali bergantung pada susunan dalam buku ajar sehingga terkesan monoton. Hal ini berdampak pada kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

    Sebagai langkah nyata untuk memperbaiki RPP, maka pada tanggal 23 April 2020 telah dilakukan Knowledge Sharing secara online dengan tema “Creating One-Page Lesson Plan and Incorporating Games as an alternative Teaching Method untuk guru-guru Tsanawiyah (MTs) yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG atau MGMP) Bahasa Inggris Kelompok Kerja Madrasah (KKM) 2 Kota Bandung. Kegiatan ini adalah bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom. Pada awalnya, kegiatan PKM ini berbentuk workshop, namun dengan kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Bandung, maka workshop pun dirubah menjadi knowledge sharing atau seminar melalui aplikasi Zoom Pro yang difasilitasi oleh Universitas Telkom.

    Pemateri kegiatan PKM kali ini adalah Dr. Ir. Agus Achmad Suhendra dan Ibu Ima Normalia Kusmayanti, M.Pd. dari kelompok keahlian Engineering Management Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom serta Ibu Retno Hendryanti, Ph.D dari kelompok keahlian Jaringan dan Multimedia Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom. Adapun materi yang disampaikan adalah (1) Merdeka Belajar dan (2) Pembuatan RPP Satu Lembar dengan Metode Permainan sebagai Alternatif Metode Pembelajaran yang Asyik dan Menyenangkan. Pemateri memberikan gambaran tentang konsep merdeka belajar dan refleksinya pada pembuatan RPP serta tiga komponen utama dalam RPP satu halaman. Peserta terlihat antusias dan terlibat aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi, terutama terkait pembuatan RPP satu halaman.

    Antusiasmenya sangat bagus, para guru bersemangat selain karena materinya memang dibutuhkan, peserta juga mendapatkan pengalaman menggunakan media online tatap muka melalui zoom. Materi merdeka belajar dan RPP juga ditanggapi dengan antusias karena guru2 ingin tahu bentuk implementasinya pada level SMP / MTs.” jelas Dosen Fakultas Rekayasa Industri, Tel-U, Sari Wulandari.

    Kegiatan PKM ini dihadiri oleh 24 peserta yang berasal dari 16 MTs di Kota Bandung. Pada acara PKM ini, ketua KKM 2 Kota Bandung, Ibu Dra. Hj. Rokhayati, M.MP. dan ketua MGMP Bahasa Inggris KKM 2 Kota Bandung, Ibu Ani Sumiani, S.S., M.Hum. turut hadir memberikan dukungan kepada peserta dan panitia penyelenggara. Tidak hanya memperoleh materi berharga mengenai perancangan RPP satu halaman, peserta juga merasakan pengalaman melakukan knowledge sharing secara online.

    Capaian yang ingin diraih adalah kemampuan mengembangkan dan mengoptimalkan RPP sebagai panduan dalam melaksanakan pengajaran dengan pendekatan games sehingga pengajaran b.inggris bisa berjalan efisien dan efektif.” ungkap Sari Wulandari.

    Dari kegiatan PKM ini, diharapkan guru – guru MTs dapat melakukan persiapan pembelajaran Bahasa Inggris dengan lebih baik dan dapat membangun minat belajar siswa menjadi lebih tinggi dengan memasukkan metode permainan sebagai salah satu strategi pembelajaran di kelas. Dari hasil survey kegiatan PKM, didapatkan dua permintaan untuk kegiatan PKM selanjutnya yaitu (1) dilakukan pembinaan lanjutan terkait pembuatan RPP satu halaman; dan (2) diperkenalkan dan dieksplorasi lebih lanjut beberapa permainan yang cocok untuk pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa MTs.

  • TUK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University Menyelenggarakan Seminar Nasional Sertifikasi Manajemen Risiko Berbasis ISO

    TUK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University Menyelenggarakan Seminar Nasional Sertifikasi Manajemen Risiko Berbasis ISO

    BANDUNG, Telkom University – TUK Fakultas Ekonomi Bisnis Telkom University menyelenggarakan Seminar Nasional Sertifikasi Manajemen Risiko Berbasis ISO pada Sabtu (2/5), diikuti oleh peserta sebanyak 646 yang terdiri dari 33% pihak internal dan 67% pihak ekstenal Telkom University. Seminar ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan disiarkan langsung pada Youtube Channel Telkom University. Dalam seminar ini juga dibuka program donasi untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

    Seminar ini dibuka langsung oleh Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya dengan mengusung tema “Economic Turbulence: Managing Organizational Risk Due to Covid-19”  bersama narasumber yaitu Dr. Dadan Rahadian selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University dan Yusuf Munawar, S.E., M.E., ERMCP, CCGO, QRMP selaku Ketua LSP Mitra Kalyana Sejahtera.

    Dalam seminar tersebut Dr. Dadan Rahadian menjelaskan bahwa Pandemi Covid-19 merupakan bencana global yang bagus untuk kita memahami bagaimana risiko. Sayangnya, risiko itu penangannya sangat bergantung pada pengalaman setiap orang yang menanganinya. Artinya semakin pakar seseorang memahami suatu risiko, biasanya secara pengalaman orang tersebut akan lebih paham mencari solusinya bagaimana mencari solusinya untuk meminimalisir risiko.

    “Pandemi Covid-19 ini Saya kira hampir di seluruh dunia itu belum ada pengalaman yang cukup spesifik dalam penangannya. Dampak dari krisis itu sendiri dapat menurunkan aktivitas ekonomi sebesar 2%,” ucapnya.

    Dr. Dadan juga menambahkan bahwa seorang risk manager harus dapat melihat risiko yang dampaknya jangka panjang. Meskipun persentase tersebut merupakan sebuah hipotesis, tapi ini dapat menjadi sebuah indikator untuk kita dan pemerintah dapat segera melakukan recovery sehingga penurunan ekonomi tidak berlarut.

    Kemudian dalam seminar tersebut Yusuf Munawar menjelaskan bahwa dalam melakukan manajemen risiko diperlukan peran pimpinan atau leadership. Seorang pimpinan harus memiliki kompetensi membaca situasi dan kondisi karena risiko ini merupakan sebuah antisipasi terhadap sesuatu yang belum terjadi.

    “Ada pandangan yang sama hampir di seluruh perusahaan terhadap manajemen risiko ini, karena kebanyakan ketika mendengar risiko itu terkesan negatif atau ada suatu penolakan. Di sini peran dari pimpinan yaitu merubah pandangan negatif tersebut terhadap manajemen risiko,” ucapnya.

    Yusuf Munawar juga menambahkan pada situasi seperti saat ini setiap perusahaan mewajibkan sistem work from home, namun pada sistem WFH ini juga dapat menimbulkan budaya yang tidak baik seperti para pegawai yang tidak memiliki integeritas dan komitmen yang tinggi karena tidak terkontrol secara langsung.

    Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan dapat saling berbagi informasi kondisi terkini dan sebagai sarana berkomunikasi antara Komunitas Manajemen Risiko Berbasis ISO khususnya para pemegang sertifikasi ISO.

  • FAST Ramadhan Sharing bersama Head of Jakarta Smart City

    FAST Ramadhan Sharing bersama Head of Jakarta Smart City

    ZOOM – Forum Alumni Telkom University (FAST) kembali menggelar acara talkshow berjudul FAST Ramadhan Sharing yang berlangsung bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Sabtu (2/5) melalui aplikasi platform video conference, Zoom.
    Kali ini narasumber yang hadir pada FAST Ramadhan Sharing ini adalah Yudhistira Nugraha, D. Phil yang saat ini menjabat sebagai Head of Jakarta Smart City yang merupakan alumni Telkom University Teknik Elektro angkatan tahun 1999. FAST Ramadhan Sharing kali ini dimoderatori oleh Dinda Amanda Zuliestiana, SE., MM. yang merupakan salah satu dosen di Telkom University.
    Tema FAST Ramadhan Sharing kali ini adalah Perjalanan Studi, Karir, & Smart City Jakarta yang akan di paparkan oleh Yudhistira Nugraha, D.Phil. Bagaimana beliau awal masuk berkuliah di Telkom University yang dulu bernama STT Telkom, hingga saat ini memimpin pengelolaan di Jakarta Smart City.
    Yudhistira Nugraha, D. Phil mengungkapkan perjalanan organisasi dan kegiatan selama beliau berkuliah di Tel-U. Perjalanan karir Yudhistira bisa dilihat pada gambar berikut ini:
    Kota Jakarta perlu menjadi kota yang inovatif, karena menurut Yudhistira, Jakarta adalah sebuah kota yang ukurannya besar. Mengacu pada tagline kota Jakarta, yaitu Maju Kotanya Bahagia Warganya maka implementasi smart city di Jakarta harus bisa meningkatkan roda ekonomi, kualitas hidup dan dampak lingkungan yang positif.
    Beliau juga memaparkan langkah-langkah yang dilakukan Jakarta Smart City dalam menghadapi wabah Covid-19, karena banyaknya pasien ODP dan PDP yang tidak jujur darimana saja mereka bepergian, Yudhistira dan tim melakukan tracking menggunakan nomor handphone sehingga mengetahui posisi pasien darimana dan kemana saja sebelum positif Covid-19.
    Menurutnya konsep Jakarta Smart City bisa terus berkembang, terutama jika ada kolaborasi kuat antara masyarakat dan pemerintah untuk terus bersinergi meningkatkan konsep kota pintar di Jakarta.
  • 914 Dosen TelU Rayakan Hardiknas di Masa Pandemi Covid-19

    914 Dosen TelU Rayakan Hardiknas di Masa Pandemi Covid-19

    BANDUNG, Telkom University – Merayakan hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada Sabtu 2 Mei 2020, Telkom University menggelar acara sharing inspiration yang diikuti oleh seluruh dosen Telkom University bersama narasumber Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd (Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV).

    Acara yang diselenggarakan melalui apilkasi meeting ZOOM dan Youtube Telkom University ini mengangkat tema “Tantangan Dunia Pendidikan Di Era Pandemic Covid-19”.

    Prof. Uman menjelaskan bahwa ditengah pandemic seperti inilah dunia pendidikan harus menunjukan inovasi nya bagaimana membantu pemerintah dalam menghadapi pandemic ini.

    “Disini saya mengucapkan selamat kepada Tel-U karena Tel-U bisa menjadi kampus yang memiliki inisiasi dalam menghadapi pandemic ini, saya telah banyak melihat beberapa inovasi Tel-U ditengah pandemic ini.” Ucapnya.

    Prof. Uman menambahkan bahwa dosen sebagai insan cendikia, harus bisa menciptakan generasi yang baik untuk bangsa ini, dan ditengah pandemic ini system pembelajaran harus bersifat disiplin dalam melaksanakan belajar, harus bisa mengarahkan diri, bertanggung jawab, bersyukur, bisa memecahkan masalah, empati-toleransi, kreatif-inovasi, berbagi, dan itulah cerdas dalam kehidupan.

    “Kita sebagai tenaga pendidik harus bisa membentuk generasi yang baik, dan cirinya adalah memiliki iman dan takwa, memiliki akhlak yang mulia, kuat kepribadian, cerdas, terampil, dan semua itu harus dibalut dengan tanggung jawab.” Ucapnya.

    Sebagai pendidik, Prof. Uman menambahkan, dosen harus menerapkan apa yang sudah disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, “Ing Ngarso Sung Tulodo ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”.

    “Apa artinya, seorang pendidik, dosen dan guru adalah harus di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat dan di belakang memberikan daya kekuatan atau dorongan. Dengan kita sudah menerapkan itu dalam diri kita sebagai tenaga pengajar, kedepan kita akan bisa menciptakan generasi yang baik untuk bangsa.” Jelasnya.

    Prof. Uman berpesan sebagai seorang insan cendikia harus bisa menjadi contoh tidak hanya kepada para mahasiswa, tapi juga untuk lingkungan sekitar, karena sebagai tenaga pendidik atau dosen dimanapun berada pasti dikenal sebagai dosen.

    “Oleh karena itu seorang dosen harus berfikiri bagus, karena apabila kita berfikir bagus, maka kita akan mengucapkan hal bagus, dan kalau kita mengucapkan hal bagus, maka akan ada tindakan yang bagus pula.” Jelasnya.

    Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya dalam sambutannya mengucapkan selamat hari pendidikan nasional kepada seluruh tenaga pendidik di Indonesia, dan sivitas akademika Telkom University.

    “Sebanyak 914 dosen mengikuti kegiatan ini, terimakasih kepada seluruh tenaga pendidik yang telah mengikuti kegiatan ini, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa terus memberi semangat para dosen Tel-U di tengah pandemic ini untuk terus memajukan Telkom university kedepan.” Ucapnya.

  • Mempersiapkan Mahasiswa Tel-U Di Dunia Internasional

    Mempersiapkan Mahasiswa Tel-U Di Dunia Internasional

    BANDUNG, Telkom University – Mempersiapkan generasi muda dalam memasuki dunia internasional adalah hal yang sangat penting, terutama dalam bidang komunikasi, skill komunikasi sangat diperlukan dalam dunia internasional, karena melalui komunikasi segala sesuatunya dapat terhubung.

    International Class Telkom University menggelar workshop guna menumbuhkan skill berkomunikasi para mahasiswa kelas internasional dalam mempersiapkan mereka di dunia global.

    Pada acara yang berlangsung di aplikasi zoom meeting, Rabu (29/4) acara ini diikuti sekitar 70 mahasiswa kelas internasional, dan menghadirkan pembicara Dr. Nia Kurniasih yang merupakan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Dalam pemaparannya Dr. Nia menjelaskan apabila ingin menjadi seorang yang pandai dalam berkomunikasi, jadilah seseorang yang pandai dalam mendengarkan orang lain.

    “Dalam hal ini apabila kalian mau mendengarkan kalian pasti bisa belajar secara langsung dalam  berkomunikasi dengan baik, dengarkan dan pahami setiap intonasi dari seorang pembicara, dan itu merupakan hal pembelajaran yang sangat baik dalam berkomunikasi.” Ucapnya.

    Nia menambahkan, bagaimana menjadi seorang speaker yang baik, disni ada beberapa trik yang harus dilakukan.

    “yang pertama kalian harus melakukan eye contact, karena apabila seorang audience kehilangan eye contact dengan pembicaranya, audience tersebut akan terfokus ke hal lain bukan ke pembicara lagi, dan kalian harus mengatur tone berbicaranya, jangan terlalu cepat, jangan terlalu lambat, dan yang paling penting adalah harus jelas A I U E O nya.” Ucapnya.

  • Jurnalis KompasTv Membagikan Kisahnya Selama Kuliah

    Jurnalis KompasTv Membagikan Kisahnya Selama Kuliah

    BANDUNG, Telkom University – Kali ini salah satu jurnalis senior di Indonesia akan membagikan pengalaman nya dalam Sharing Alumni Telkom University bersama FAST. Aiman Witjaksono Journalist News Anchor & Executive Producer Kompas TV, salah satu alumni Teknik Industri Angkatan 96 membagikan kisahnya selama masa kuliah, pada Selasa (28/4).

    Menceritakan bahwa Aiman pernah merasa galau karena salah jurusan, akhirnya Aiman bisa bangkit dari kegalauan tersebut hingga membuatnya sukses hingga saat ini.

    Aiman bercerita bahwa dirinya merasa salah jurusan, hingga akhirnya setelah 2 tahun menjalani pendidikan dan merasa salah jurusan, memasuki semester ke-5 akhirnya Aiman bangkit, dan terus menjalani kuliahnya hingga lulus.

    “Diawal-awal saya merasa salah jurusan, akhirnya memasuki semester ke-5 saya merasa harus melanjutkan perjuangan ini, dimana saat itu saya kuliah juga mendapat beasiswa, beasiswa yang saya terima adalah beasiswa dari Kompas Gramedia.” Ucapnya.

    Usai menjalani kuliah dan akhirnya lulus, Aiman bercerita bahwa dirinya banyak melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia, dan percaya atau tidak, banyak perusahaan tersebut yang menerima karena saya lulusan STT Telkom (Telkom University).

    “Beberapa perusahaan menerima saya karena saya lulusan STT (Tel-U) dan ada beberapa perusahaan yang saya lamar dan akhirnya bisa diterima karena ilmu saya selama kuliah, disitu saya merasa bersyukur atas keputusan saya meneruskan pendidikan saya disana.” Ucapnya.

    Melalui pengalaman tersebut Aiman berpesan kepada para mahasiswa yang merasa dirinya salah jurusan, bahwa jangan pernah berfikir seperti itu, karena belum tentu jurusan yang baru nanti akan lebih baik.

    “Disini saya berpesan agar ikhlaskan, seriuskan, dan jadikan itu sebagai passion kalian, walaupun saat ini bukan passion kalian, tapi suatu saat pasti akan membawa manfaat untuk kalian, karena mungkin jurusan yang saat ini anda jalani akan membuka kesuksesan kedepan bagi diri anda.” Jelasnya.

  • Agus Sutiono Berbagi Pengalaman Kepada Para Alumni dan Mahasiswa

    Agus Sutiono Berbagi Pengalaman Kepada Para Alumni dan Mahasiswa

    BANDUNG, Telkom University – Sharing Ramadhan Telkom University bekerjasama dengan FAST  bersama para alumni masih terus berlangsung, di hari ke-3 pelaksanaan nya, kali ini  Agus Sutiono Pamuji alumni Teknik Elektro 94 akan membagikan pengalaman nya selama bekerja diluar Indonesia.

    Saat ini Agus bekerjsa sebagai Consulting Principal at Amdocs – Center of Excellence Lead, Philippines. Dalam sharing Agus memberikan pengalaman nya bagaimana agar para mahasiswa atau  alumni yang baru lulus ingin bekerja diluar negeri ataupun ingin melanjutkan Pendidikan di luar.

    “Untuk para mahasiswa yang ingin bekerja di industry global, hal yang pertama harus dilakukan adalah harus bisa beradaptasi dengan baik, dan hal yang harus dimiliki adalah harus memiliki global contact relationship, dan terus di maintain, saat ini kan alumni Telkom University sudah banyak yang berkerja diluar negeri, jalin hubungan dengan mereka agar kedepan bisa terbuka peluang nya.” Ucapnya.

    Agus yang pernah tergabung dalam senat divisi penelitian dan pengembangan Telkom University tahun 94 (STT saat itu) mengatakan bahwa jangan pernah malu untuk mencoba dan teruslah menjalin pertemanan seluas-luasnya hal itu akan membuka jalan di dunia pekerjaan.

    “Waktu zaman kuliah saya banyak mengikuti kegiatan, mulai dari HIMATEL, UKM hingga assistant laboratorium, darisitu saya ingin menjalin koneksi yang baik dengan semua orang, jangan malu untuk mencoba hal-hal baru, teruslah belajar hal baru.” Ucapnya.

  • Sharing Alumni Bersama Ruly Achdiat

    Sharing Alumni Bersama Ruly Achdiat

    BANDUNG, Telkom University – Pada sharing alumni di hari kedua bulan Ramadhan, telah hadir alumni Teknik Elektro tahun 91, yakni Ruly Achdiat, saat ini Ruly bekerja sebagai Architect di TIBCO Software United Kingdom.

    Pada sharing yang berlangsung, Sabtu (25/4) tema yang diangkat adalah “Bekerja Sembari Jaga Etika Profesionalisme dan Tanggung Jawab Sosial”.  Ruly sedikit napak tilas tentang selama menjadi mahasiswa di Telkom University (STT Telkom saat itu).

    Ruly mengenang tentang bagaimana dirinya dahulu merupakan wakil ketua senat mahasiswa, dan itu merupakan cikal bakal senat mahasiswa pertama di kampus Telkom University (STT Telkom).

    “Pada tahun 92, saya tergabung dalam wakil ketua senat mahasiswa, selain senat mahasiswa saya juga pernah tergabung dan membentuk majalah kampus (Podium), masyarakat jurnalistik dan tergabung di radio kampus (Revolta). Ucapnya.

    Di tahun 1995 akhir, Ruly menambahkan akhirnya bisa menyelesaikan kuliah nya dan menjalani sidang skripsi, hingga akhirnya wisuda di tahun 1996.

    “Saat itu wisuda hanya berlangsung 2 kali dalam setahun, dan setelah lulus saya langsung tergabung dalam menjadi karyawan Divsisfo Bandung yang berlokasi di Telkom Japati. Di tahun 1997 saya tergabung dalam Satgas Nasional pemilu sebagai sekretaris dimana ketua umum nya saat itu adalah Indra Utoyo dan wakilnya Arief Yahya.” Jelasnya.

    Selain satgas pemilu di tahun 97, Ruly kembali mengikuti aktifitas sosial dengan bergabung dalam komunitas kawal pemilu ditahun 2014 dan 2019, dan ditahun 2020 ini Ruly menambahkan bahwa dirinya tergabung dalam komunitas kawal COVID-19.

    “Semua kegiatan sosial yang saya ikuti atas dasar kesukarelaan diri saya sendiri, karena saya yakin saya memiliki skill disana, skill dalam mengolah dan menjaga sebuah data.” Ucapnya.

    Dalam sharing ini Ruly berpesan kepada para mahasiswa dan mengajak para alumni Telkom University agar bisa Bersama-sama bersikap professional dalam dunia kerja, memutus rantai hoax dan selalu hindari conflict of interest.

    “Kepada para mahasiswa Tel-U yang akan memasuki dunia kerja ikuti passion kalian, perdalam skill-skill yang kalian miliki dan khususnya kalian harus memiliki skill yang spesifik  dan detail, apabila skill kalian dalam bidang IT, harus spesifik IT yang seperti apa.” Ucapnya.

  • Ramadhan Sharing Inspiration Bersama Para Alumni

    Ramadhan Sharing Inspiration Bersama Para Alumni

    BANDUNG, Telkom University – Telkom University melalui Direktorat Pengembangan Karir, Alumni, & Endowment Telkom University bekerjasama dengan Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) menggelar acara sharing alumni yang akan berlangsung selama bulan Ramadhan mulai pukul 16:00 – 17:30 WIB.

    Acara ini akan berlangsung secara daring dan dapat diikuti melalui aplikasi ZOOM Meeting dan melalui channel youtube Telkom University.

    Pada acara perdana yang berlangsung Jum’at (24/4) alumni yang menjadi narasumber adalah Presiden FAST Ahmad Nugraha dan turut hadir Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya dan Direktur Karir, Alumni dan Endowment AT Hanuranto.

    AT menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah sebagai bentuk ajang silaturahmi para alumni Telkom University dengan pihak kampus baik itu dengan mahasiswa, para dosen ataupun dengan sesame alumni.

    “Telkom University memiliki alumni yang tersebar diseluruh dunia, melalui kegiatan ini kami ingin menjalin silaturahmi dengan para alumni yang ada di seluruh dunia, sekaligus kami ingin para alumni bisa memberikan sharing pengalaman nya kepada para mahasiswa Tel-U.” Ucapnya.

    Dalam pemaparan nya AT menambahkan bahwa melalui kegiatan ini juga memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa ataupun para alumni yang beru lulus untuk mendapat informasi mengenai pengelaman di dunia industry.

    “Disini para mahasiswa ataupun para alumni yang baru lulus bisa mendapat informasi tentang dunia kerja diseluruh dunia.” Ucapnya.

    Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya mengatakan bahwa sebuah perguruan tinggi akan menjadi besar melalui alumninya, melalui bantuan alumni lah sebuah kampus bisa terus berkembang dan bisa menciptakan SDM yang unggul untuk negeri ini.

    “melalui para alumni yang sudah terjun dalam dunia industry lah sebuah perguruan tinggi bisa tumbuh dengan baik, karena kebutuhan-kebutuhan dari industry itu bisa diperoleh oleh perguruan tinggi melalui alumninya.” Ucapnya.

    Prof. Adiwijaya menambahkan bahwa kontribusi alumni Tel-U melalui FAST sangat dirasakan oleh Telkom University salah satunya adalah saat ini di tengah pandemic COVID-19 banyak bantuan dari FAST agar Tel-U bisa berinovasi dalam memerangi pandemic ini.

    “Telkom University bisa berinovasi dengan baik di tengah pandemic ini juga berkat dukungan para alumni Telkom University melalui FAST, dan kedepan kami telah menyiapkan beberapa inovasi lagi untuk mencegah pandemic ini.” Ucapnya.

    Rektor berharap agar kegiatan silaturahmi dengan para alumni di bulan yang berkah ini bisa diikuti oleh para mahasiswa ataupun para alumni Telkom University.

    “Saya berharap acara ini bisa diikuti oleh para mahasiswa dan seluruh alumni Tel-U, karena melalui kegiatan ini kita bisa Bersama-sama memajukan Telkom University kedepan.” Ucapnya.