Category: News

All News

  • Tel-U Bersama CISCO Bantu Penanggulangan COVID-19

    Tel-U Bersama CISCO Bantu Penanggulangan COVID-19

    BANDUNG, Telkom University – Telkom University (Tel-U) bekerjasama dengan CISCO Indonesia berikan kontribusi kepada pemerintah Jawa Barat guna penanggulangan COVID-19 di Jawa Barat, bantuan ini diserahkan langsung kepada pemerintah Jawa Barat yang disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Selasa (2/6).

    Bantuan berupa perangkat teknologi informasi senilai 36 Miliar Rupiah ini nantinya dimanfaatkan di Jawa Barat guna penanggulangan COVID-19. Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya menjelaskan bahwa peran Telkom University disini adalah untuk memberikan pelatihan dan pemanfaatan perangkat tersebut.

    “Perangkat yang diberikan kepada pemerintah ini berasal dari CISCO, namun dalam pelaksanaannya kami (Tel-U) akan berikan pelatihan sehingga alat tersebut bisa diimplementasikan secara baik.” Jelasnya.

    Prof. Adiwijaya menambahkan kontribusi yang diberikan disini merupakan bentuk kontribusi dan kolaborasi baik dari akademisi, pemerintah dan pelaku bisnis untuk Bersama-sama menanggulangi pandemi COVID-19.

    “Dari kolaborasi ini kami (Tel-U dan CISCO) ingin memberikan yang terbaik, dimana nantinya hal ini tidak hanya bermanfaat untuk Jawa Barat tapi lebih luas lagi yakni untuk bangsa ini dan untuk kesejahteraan  dan Kesehatan Bersama.” Jelasnya.

    Managing Director CISCO Indonesia Marina Kacaribu menjelaskan bahwa Kerjasama yang terjalin antara CISCO dan Telkom University merupakan program Country Digital Acceleration (CDA) yang merupakan bagian dari program Global Cisco Country Digital Acceleration (CDA).

    “Melalui program ini Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang turut serta dalam program ini, melalui CDA kami memerangi COVID-19 yang berfokus pada Pemerintahan Digital, Industri Digital, BUMN Digital, Keamanan Siber, dan Pemerataan Digitalisasi Peranan Teknologi Digital.” Ucapnya

    Marina Kacaribu mengatakan bahwa teknologi yang CISCO berikan ini mampu membantu pemerintah Jawa Barat dalam memerangi COVID-19 ini seperti aplikasi untuk menguji dan melacak penyebaran COVID-19.

    “Kami dari CISCO merasa terhormat bisa bekerjasama dengan Telkom University untuk mendukung pemerintah Jawa Barat dalam penanggulangan COVID-19, karena kami yakin teknologi bisa sangat bermanfaat khususnya dalam masa pandemi saat ini, semoga platform ini bisa benar-benar membantu pemerintah Jawa Barat dan kedepan dapat bermanfaat untuk bangsa Indonesia.” Jelasnya.

    Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik dukungan yang sudah diberikan Telkom University dan CISCO Indonesia, baginya ini merupakan bentuk bela negara yang sudah dilakukan oleh akademisi dan pelaku industry.

    “Kita tahu bahwa garda terdepan saat ini dalam melakukan bela neagara adalah para tenaga medis, dan di baris kedua adalah peran serta yang kita lakukan dalam memberikan bantuan baik itu pikiran, inovasi dan tenaga guna menanggulangi pandemi ini, terimakasih kepada Telkom University dan CISCO yang telah membantu pemerintah dalam penanggulangan COVID-19.” Ucapnya.

  • 1.000 Partisipan Telkom University Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila

    1.000 Partisipan Telkom University Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila

    BANDUNG, Telkom University – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2020, Telkom University turut serta mengikuti kegiatan upacara yang dilakukan secara virtual melalui Zoom yang di relay dari akun Youtube Channel Sekretariat Presiden. Kegiatan upacara pun diikuti oleh 1.000 orang pegawai dari mulai Pimpinan, Struktural, Dosen sampai dengan Tenaga Penunjang Akademik.

    Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan upacara Hari Lahir Pancasila pada tahun ini sedikit berbeda karena dilakukan secara virtual ditengah pandemic Covid-19. Sedangkan tema yang diangkat dalam peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun ini adalah Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju.

    Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya dalam kesempatannya menyampaikan tentang kurikulum mata kuliah Pancasila yang telah dikelola selayaknya pendidikan karakter telah dirumuskan capaian pemberlajarannya tidak hanya diukur dari knowledge saja, lebih jauh dari itu tentang bagaimana sikap dan implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

    “Kita memerlukan seluas-luasnya sudut pandang untuk menghadapi masa depan di tengah revolusi digital yang berlangsung dengan cepat dan masif, kolaborasi menjadi suatu keniscayaan. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan diberikan kemampuan untuk berkontribusi positif dalam mewujudkan Indonesia maju.“ Pungkasnya.

    Sedangkan dalam pidato kenegaraannya, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo menyampaikan tentang makna dari peringatan Hari Lahir Pancasila yang dilaksanakan ditengah pendemi Covid-19 yang menguji daya juang, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, ketenangan sebagai bangsa dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.

    “Dalam menghadapi ujian tersebut kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk meggerakan kita semua, menggerakan persatuan kita dalam mengatasi semua tantangan, menggerakan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan beban seluruh anak negeri dan menumbuhkan daya juang kita dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi” Ucapnya.

  • Strategi & Kebijakan Vokasi Pasca Pandemi

    Strategi & Kebijakan Vokasi Pasca Pandemi

    BANDUNG, Telkom University – Forum Direktur Vokasi Swasta Indonesia (FDVSI) menggelar webinar bertajuk “Arah, Strategi dan Kebijakan Pendidikan Tinggi Vokasi Pasca Pandemi COVID-19″. Acara yang berlangsung pada Sabtu (30/5) diikuti sekitar 3000 melalui Zoom aplikasi dan dapat disaksikan pula melalui Youtube Channel Forum Direktur Vokasi Swasta Indonesia.

    Turut hadir sebagai pembicara dalam acara ini adalah Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Wikan Sakarinto, Ph.D, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV (LLDIKTI) Prof. Uman Suherman, dan Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya yang juga merupakan Dewan Pertimbangan FDVSI.

    Ketua FDVSI Dr. Agus Purnomo memaparkan bahwa saat ini FDVSI memiliki anggota sekitar 189 Direktur dari politeknik, akademi & sekolah/fakultas vokasi yang berasal dari sabang sampai merauke.

    “Tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah kami ingin menjadi partner untuk mensosialisasikan berbagai kebijakan & program ditjen diksi sekaligus memperhatikan & mengakomodasi berbagai aspirasi dari FDVSI.” Ucapnya.

    Melalui forum ini Agus juga menyampaikan bahwa saat ini ada 4 permasalahan yang dihadapi PTS Vokasi, yang pertama adalah Revitalisasi PT (Perguruan Tinggi) Vokasi, Link & Match dengan Industri, ketiga Implementasi Peraturan Menteri Memes dan yang keempat adalah Akreditasi.

    “Kami berharap permasalahan ini bisa kita selesaikan bersama sehingga kedepan kita bisa bersama-sama membentuk vokasi-vokasi yang siap berkontribusi bagi bangsa ini.” Ucapnya.

    Rektor Telkom University Prof. Dr. Adiwijaya menjelaskan bahwa institusi pendidikan harusnya mampu menjaga sustainability khususnya seperti kondisi pandemi saat ini, ada 3 hal penting yang harus diperhatikan untuk menciptakan service excellence guna terciptanya sustainability, diantaranya adalah Adaptive, Innovative dan Collaboration.

    “Yang paling penting adalah kita harus menciptakan kolaborasi, dengan kolaborasi kita bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, kolaborasi itu sangat penting karena kalau kita berinovasi dan mampu beradaptasi serta menjalin kolaborasi dengan industri akan memberi manfaat untuk bangsa ini, saya percaya The Power of Synergy, Synergy is Better than my way or your way, its our way.” Ucapnya.

    Wikan Sakarinto, Ph.D, menjelaskan, untuk menjalin hubungan yang baik dengan pihak industri perlu adanya 9 poin penting yang harus diingat diantaranya adalah

    1. Kurikulum yang disusun bersama dengan pihak industri
    2. Dosen-dosen tamu yang berasal dari industri
    3. Program magang yang dikelola bersama dengan baik
    4. Komitmen yang kuat dan resmi dalam penyerapan lulusan
    5. Program beasiswa
    6. Bridging program dimana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja kepada para dosen
    7. Sertifikasi kompetensi yang diberikan kepada lulusan
    8. Bantuan alat laboratorium oleh pihak industri
    9. Join research.

    “Kesembilan poin ini harus disepakati oleh kedua belah pihak, dan harus bersama-sama dijalani dan saya harap ini bisa dilahirkan dan ditambah lagi, ini adalah poin-poin yang harus dihubungkan dengan industri, dan pihak industri harus menjamin bahwa kita membrikan kualitas yang baik.” Ucapnya.

  • Telkom Serahkan Bantuan Robot Disinfeksi Kepada Gugus Tugas COVID-19

    Telkom Serahkan Bantuan Robot Disinfeksi Kepada Gugus Tugas COVID-19

    Inovasi Anak Bangsa Demi Dukung Penanganan COVID-19

    JAKARTA, Telkom University – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang diwakili Direktur Human Capital Management Telkom yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Telkom, Edi Witjara menyerahkan bantuan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) kepada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan selanjutnya diserahkan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo di Istana Negara, Jakarta (28/5).

    Telkom University bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menciptakan inovasi robot AUMR pertama di Indonesia yang menggunakan sinar ultraviolet tipe C (UVC) untuk disinfeksi dan sterilisasi di ruangan isolasi. Robot ini ditujukan untuk meminimalisasi resiko penularan virus pada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19. Robot ini merupakan hasil karya civitas akademika Telkom University, yaitu perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT).

    Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko mengapresiasi karya Telkom University dan inisiatif Telkom untuk mewadahi inovasi tersebut. “Ini sebagai titik awal untuk membangun sesuatu yang lebih besar ke depan dan dapat membantu tenaga medis. Sangat membanggakan,” ungkap Moeldoko.

    Tidak jauh berbeda, Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan “Telkom sudah banyak memberikan bantuan kepada Gugus Tugas khusus untuk Penanganan COVID-19. Inovasi ini sangat penting bagi kita semua dalam mengurangi dampak COVID-19 kepada tenaga kesehatan terutama dokter dan perawat yang ada di ruang isolasi. Semoga inovasi ini tidak hanya berhenti di robot AUMR.”

    Direktur Human Capital Management Telkom, Edi Witjara mengatakan bahwa sebagai BUMN yang bergerak di bidang ICT, Telkom mewadahi dan mendukung penuh inovasi anak bangsa dalam pemanfaatan teknologi demi menghasilkan suatu karya yang berdaya guna bagi masyarakat. “Di tengah kondisi pandemi ini, adanya inovasi robot AUMR merupakan suatu yang positif dalam membantu tenaga medis untuk melakukan disinfeksi dan sterilisasi tanpa campur tangan manusia. Diharapkan tenaga medis dapat terlindungi dan mengurangi resiko penularan virus,” ungkap Edi.

    Saat ini, robot AUMR telah dilakukan uji coba di beberapa rumah sakit rujukan penanganan COVID-19, seperti Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Wisma Atlet. Dalam waktu dekat, Telkom akan menyumbangkan 10 unit robot AUMR yang akan ditempatkan di rumah sakit yang menangani COVID-19 di Jakarta dan Surabaya.

    Secara umum sistem kerja robot AUMR adalah dengan memaparkan sinar ultraviolet yang terdapat pada robot dan bergerak berkeliling ke sekitar ruangan isolasi. Sinar ultraviolet tersebut dapat memecah virus COVID-19. Robot yang dapat beroperasi selama 5 jam ini dikendalikan dengan menggunakan remote control atau autonomous control mode. Robot AUMR juga dilengkapi sensor ultrasonic untuk menghindari terjadinya tabrakan antara robot dengan benda di sekitarnya.

    “Dengan adanya robot AUMR ini dapat memotivasi lahirnya inovasi anak bangsa lainnya yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk menangani Virus Corona. Semoga kita semua dapat menghadapi pandemi ini dengan baik dan kondisi dapat kembali kondusif,” tutup Edi.

     

    Sumber : Release Telkom Indonesia

     

  • Donasi Untuk Kebun Binatang Bandung

    Donasi Untuk Kebun Binatang Bandung

    BANDUNG, Telkom University – Pandemi COVID-19 yang saat ini masih bergulir membuat sebagian masyarakat kehilangan mata pencahariannya, hal tersebut berakibat timbulnya kesulitan ekonomi yang dihadapi. Masih dalam suasana hari raya Idul Fitri, Telkom University memberikan bantuan kepada Panti Jompo Muhammadiyah Rancabolang yang berlangsung, Rabu (27/5).

    Bantuan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian Tel-U terhadap masyarakat khususnya yang berdampak pandemi COVID-19 agar bisa sama-sama merayakan hari raya Idul Fitri.

    Tidak hanya kepada sesama, Tel-U (Telkom University) juga memberikan donasi kepada Kebun Binatang Bandung, sebagai bentuk kelestarian satwa yang ada di kebun binatang tersebut.

    Direktur Sumber Daya Manusia Tel-U Kiki Sudiana menjelaskan bahwa bantuan yang Telkom University salurkan ini tidak hanya untuk saudara-saudara yang kesulitan secara ekonomi, tapi juga pandemi ini berdampak kepada hewan yang ada di kebun binatang Bandung.

    “Disini kami hanya ingin membantu pengelola Kawasan kebun binatang agar bersama-sama melestarikan satwa yang ada disana, karena pandemi ini tidak hanya berdampak kepada kita (manusia) tapi juga hewan-hewan yang ada di kebun binatang.” Jelasnya.

    Kiki menambahkan, bahwa sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, sudah seharusnya saling menjaga dan mingkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

    “Kami (Tel-U) berharap bantuan yang kami berikan ini dapat membantu masyarakat dan juga lingkungan sekitar, karena institusi ini ada juga untuk membawa dampak baik untuk lingkungan sekitar.” Ucapnya.

  • Perlunya Keterampilan Konseling Bagi Dosen Wali

    Perlunya Keterampilan Konseling Bagi Dosen Wali

    Google Meet – Direktorat Kemahasiswaan Telkom University menggelar Seminar Online Dosen dengan Tema Helping Relationship in Student Advertising “Relasi Menolong dalam Proses Perwalian” Bersama Ketua Ikatan Psikologi Klinis Jawa Barat, Dr. Henndy Ginting, S.Psi., M.Si. Psikolog pada Rabu, (20/5).

    Seperti yang kita ketahui Tel-U memiliki Value yang terdiri dari Harmony, Excellence, dan Integrity (HEI). Merupakan nilai yang dipegang teguh oleh setiap sivitas akademika Tel-U. Selain itu Tel-U juga memiliki Framework ASAS, yang tediri dari Adaptif, Spiritual, Akademik, dan Sosial.

    “Berdasarkan hal diatas, setiap mahasiswa Tel-U diharapkan memiliki kemampuan untuk adaptasi secara cepat. Kedua, mahasiswa juga harus memiliki pegangan, kekuatan lebih yang mengatur segalanya, spirituality identic dengan agama/kepercayaan. Ketiga, Akademik tentu perlu di kuasai. Terakhir yang paling penting adalah attitude, bagaimana membangun relasi dan memahami diri sendiri/orang lain.” Ungkap Henndy.

    Hal diatas, menjadi sebuah bekal untuk menghadapi permasalahan mahasiswa di Indonesia saat ini, yaitu akademik, hubungan dengan orang lain, hubungan romantic, masalah personal.

    Dalam menghadapi mahasiswa yang memiliki permasalahan pribadi, konseling sangat perlu dilakukan. Hal ini, dosen wali merupakan individu yang paling dekat dengan mahasiswa. Sehingga perlu memiliki dasar-dasar konseling untuk membantu pemecahan masalah.

    Dosen wali perlu memiliki keterampilan konseling, pertama adalah mendengarkan permasalahan yang dihadapi. Bertanya dan menggali masalah pada mahasiswa. Memberikan respon serta saran yang bisa membantu meringankan emosi mahasiswa. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi.

    “Terkadang ada berbagai masalah memang tidak bisa/sulit dipecahkan, tapi dengan didiskusikan,  sudah bisa membantu meringankan beban emosional mahasiswa.” Ungkap Henndy.

  • Dunia Pendidikan Dimasa Pandemi

    Dunia Pendidikan Dimasa Pandemi

    BANDUNG, Telkom University – Seluruh sektor perindustrian di Dunia harus dihadapkan dengan wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau yang biasa dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Diseases-19). Lalu bagaimana kondisi sektor pendidikan di Indonesia dimasa pandemi ini?

    Elsevier Asia Pasific menggelar Webinar Expert Series bertajuk “The Roles of Higher Education in Facing the New Normal: During and After Covid-19″. Dalam webinar ini Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya dan Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Dr. Devie Rahmawati akan sharing tentang bagaimana Perguruan Tinggi menghadapi pandemi ini.

    Webinar yang berlangsung melalui Zoom Aplikasi, Selasa (19/5), diikuti oleh seribu partisipan dari seluruh Indonesia.

    Dalam pemaparannya, Prof. Adiwijaya menjelaskan bahwa yang terjadi saat ini merupakan The New Normal dan Telkom University setelah ditetapkan status pandemi oleh pemerintah telah melakukan Work/Study From Home sejak Maret 2020 lalu.

    “Setelah diberlakukan pandemic ini, kami langsung menunda wisuda yang biasa kami lakukan di bulan Maret, hal tersebut guna pencegahan meluasnya penyebaran COVID-19, selain itu kami telah membentuk tim gugus siaga COVID-19, dimana ini merupakan bentuk kepedulian kami (Tel-U) guna pencegahan covid-19.” Ucapnya.

    Selama berlangsung Study From Home, Prof. Adiwijaya menjelaskan bahwa proses pembelajaran dilakukan online learning, baik kelas online, ujian berlangsung secara online, tugas akhir hingga sidang akhir dilakukan secara online.

    “Selain itu kami juga lakukan subsidi kuota internet kepada seluruh mahasiswa, dosen dan staff guna mempermudah proses study/work from home nya.” Ucapnya.

    Prof. Adiwijaya mengatakan bahwa saat ini proses perkuliahan semester ganjil sudah selesai dilaksanakan, dan menurut kepuasan yang mahasiswa berikan kepada kampus, tingkat kepuasan yang diperoleh dari mahasiswa mencapai 95%.

    “Tingkat kepuasan 95% yang kami (Tel-U) terima adalah, kepuasan student terkait online learning. Kami biasa meminta mahasiswa untuk melakukan feedback setiap akhir semester, hal ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan kedepannya.” Ucapnya.

    Prof. Adiwijaya menambahkan bahwa dengan memantau kondisi seluruh sivitas akademika melalui checkin online setiap hari, itu merupakan bentuk kepedulian Tel-U guna pencegahan COVID-19.

    “Kami mengharuskan semua baik mahasiswa, dosen dan pegawai untuk check in setiap hari, check in disini untuk mengabarkan kondisi diri dan keluarga guna memantau kondisi seluruh sivitas.” Jelasnya.

    Prof. Adiwijaya berharap dari webinar ini bisa bersama-sama menghentikan penyebaran covid-19.

    “Semoga apa yang kami (Tel-U) share kepada partisipan bisa bermanfaat, sehingga kita bisa bersama-sama melewati pandemi ini.” Tutupnya.

  • Peta Jalan Dalam Penelitian

    Peta Jalan Dalam Penelitian

    BANDUNG, Telkom University – Telkom University melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menggelar Wokshop Teknis Penyusunan dan Pengusulan Proposal Penelitian. Acara ini diikuti setidaknya 200 peserta melalui Zoom Aplikasi, Senin (18/5).

    Penelitian bagi seorang dosen merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi yang wajib dijalani oleh seorang dosen. Dalam proses penelitian pentingnya membuat sebuah proposal merupakan persyaratan apakah penelitian tersebut berkualitas atau tidak.

    Dalam workshop kali ini Prof. I Wayan Darmawan akan membagikan tips dan trik dalam penyusunan proposal penelitian DRPM Ristek Dikti.

    Prof. Wayan memaparkan bahwa dalam proses pembuatan proposal penelitian harus memperhatikan  peta jalan yang wajib untuk dijalani dalam proses penyususan proposal, yang pertama adalah mile stone kegiatan penelitian jangka waktunya adalah 5-10 tahun yang lalu atau 5-10 tahun yang akan datang, kemudian peta jalan harus mencakup 3 bagian ; yakni riset pasar, riset terapan dan riset pengembangan.

    “Dalam membuat peta jalan juga lebih baik kita buat dalam bentuk diagram agar memudahkan dalam visualisasinya, dan outcome peta jalan dapat berupa artikel, HKI atau paten.” Ucapnya.

    Bagaimana penyusunan penelitian 5 – 10 tahun yang akan datang, Prof. Wayan mejelaskan bahwa apabila ingin melakukan penelitian 5-10 tahun yang akan datang, maka saat ini baca jurnal-jurnal yang update.

    “Cari jurnal-jurnal terkait penelitian yang mau kita buat, yaitu jurnal-jurnal yang update yang terbaru, agar kita bisa kembangkan lagi harus seperti apa.” Ucapnya.

    Rektor Telkom University Prof. Adiwijaya dalam sambutan mengucapkan terimakasih kepada para peneliti Telkom University, ditengah pandemi ini tetap bersemangat dalam melakukan penelitian dan terus berinovasi.

    “Semoga melalui kegiatan ini lebih banyak lagi peneliti-peneliti Tel-U yang bisa menghasilkan inovasi yang bermanfaat tidak hanya bagi institusi tapi bagi bangsa Indonesia.” Ucapnya.

  • Launching Quick ISK Telkom University

    Launching Quick ISK Telkom University

    BANDUNG, Telkom University – Telkom University sebagai perguruan tinggi berbasis Information, Communication & Technology (ICT) terus berinovasi walaupun ditengah pandemi ini. Inovasi yang baru saja diciptakan Telkom University (Tel-U) adalah sebuah Mobile Application bertajuk Quick ISK (Instrument Supplement Konversi).

    Memiliki tagline Quick ISK “Satu Aplikasi Hitung Cepat, Konversi Peringkat Akreditasi”, aplikasi ini dapat membantu perguruan tinggi dalam menghitung cepat prediksi skor, melakukan konversi peringkat akreditasi Perguruan Tinggi (PT) atau Program Studi (Prodi), sekaligu dengan rekomendasi guna peningkatan akreditasi PT atau Prodi tersebut.

    Alat ini dirancang dengan memperhatikan poin poin penilaian dalam instrument ISK  akreditasi PT atau Prodi sesuai dengan kebijakan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

    Launching dilakukan oleh Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya, Prof. Uman Suherman Kepala LLDIKTI Wilayah IV, dan Prof. Tjan Basarudin Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, bersamaan dengan acara sosialisasi “Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19” yang berlangsung secara live di youtube channel Telkom University dan Zoom Aplikasi, Senin (18/5) ini dihadiri setidaknya 489 perguruan tinggi dibawah LLDIKTI Wilayah IV (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV).

    Direktur Sekretariat & Perencanaan Strategis Telkom University Dr. Anisah Firli menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan bentuk kontribusi Telkom University untuk meningkatkan semangat Quality Assurance dimasa pandemi COVID-19, khususnya perguruan tinggi dibawah LLDIKTI Wilayah IV.

    “Tujuan dibuatnya mobile apps Quick ISK ini adalah didasari dari bahwa penjaminan mutu itu tidak lepas dari yang Namanya teknologi informasi, apalagi ditengah pandemi ini, saat ini kami (Tel-U) juga dalam melakukan update borang dilakukan secara online, mulai dari diskusi dan sosialisasi, dan ISK ini juga tetap mengacu pada peraturan yang baru terkait Kampus Merdeka.” Jelasnya.

    Firli menambahkan bahwa aplikasi ini juga mampu memperhitungkan semua indikator yang ada di matrix BAN-PT, sehingga user bisa mengukur apakah Perguruan Tinggi atau Prodi sudah mampu melakukan konversi.

    “Setelah login dan melakukan pengisian data, aplikasi ini akan mengkonversi peringkat secara one on one, dimana dari system peringkat A, B atau C  menjadi system peringkat, Unggul, Baik Sekali dan Baik, dan bisa dilihat apakah prodi atau PT sudah bisa terkonfersi atau tidak, kemudian apabila memiliki kekurangan system ini akan otomatis memberikan rekomendasi.” Ucapnya.

  • Ratusan Perguruan Tinggi Ikuti Sosialisasi Penjaminan Mutu

    Ratusan Perguruan Tinggi Ikuti Sosialisasi Penjaminan Mutu

    BANDUNG, Telkom University – Ditengah wabah pandemi COVID-19, kualitas perguruan tinggi harus tetap ditingkatkan, lalu bagaimana menjaga sebuah mutu perguruan tinggi ditengah pandemi ini? Telkom University menggelar sosialiasi bertajuk “Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19”, yang diikuti oleh 489 perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat melalui zoom aplikasi dan youtube channel Telkom University, Senin (18/5).

    Kegiatan ini diselenggarkan atas dasar persiapan implementasi Kebijakan Sistem Akreditasi baru sekaligus launching mobile application kalkulator cepat konversi ISK yang dapat diperoleh secara FREE bagi PT yang menghadiri acara.

    Rektor Telkom University, Prof. Adiwijaya dalam sambutannya menjelaskan tujuan diselenggarakan acara ini adalah sebagai bentuk sinergitas antar perguruan tinggi dan sementara yang ada di bawah LLDIKTI Wilayah IV (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV).

    “Tujuan kita sebagai perguruan tinggi itu sama, yakni mencetak generasi terbaik untuk bangsa Indonesia, karena tujuan penjaminan mutu ini selain untuk meningkatkan mutu sebuah perguruan tinggi, tapi kita juga menjaminkan mutu mahasiswa kita untuk menghasilkan generasi bagi bangsa ini.” Ucapnya.

    Dalam acara ini yang hadir menjadi pembicara adalah Prof. Uman Suherman (Kepala LLDIKTI Wilayah IV), dan Prof. Tjan Basarudin (Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT).

    Prof. Uman menjelaskan, bagaimana sebuah perguruan tinggi dibangun, yang pertama adalah memiliki kurikulum yang baik, kemudian dosen yang berkualitas, ketiga adalah memiliki sarana pendidikan yang baik, dan yang terakhir adalah yang paling penting yakni memiliki kesanggupan dalam memelihara kepercayaan masyarakat.

    “Membangun sebuah perguruan tinggi adalah bukan kurikulum yang baik, sarana yang bagus atau dosen berkualitas, tapi kesanggupan dan komitmen dalam memeilihara kepercayaan, dimana kesanggupan ini harus diberikan kepada pemerintah dan kepercayaan kepada masyarakat.” Ucapnya.

    Kesanggupan yang dimaksud menurut Prof. Uman adalah, bukan kesanggupan seorang dosen dalam keterampilan mengajar, tapi kesanggupan seorang dosen dalam menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarkat dalam mencetak generasi yang baik untuk bangsa.

    “Karena banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki kesanggupan, karena kesanggupan itu adalah awal, tapi akhirnya adalah adalah sebuah kepercayaan, dimana kepercayaan yang harus masyarakat berikan bahwa sebuah perguruan tinggi bisa membawa mahasiswanya bermanfaat bagi sekitarnya dan memiliki ilmu yang bermanfaat.” Ucapnya.

    Prof. Tjan menjelaskan bagaimana proses penjaminan mutu di tengah pandemi ini, sebelumnya dalam dalam proses penjaminan mutu kampus merdeka sudah dijelaskan dalam Permendikbud pasal 6 bahwa PT (Perguruan Tinggi) yang telah memiliki peringkat/akreditasi pasif saja menunggu, karena BAN-PT wajib memperpanjang akreditasi tersebut, jika tidak ada hal yang mewajibkan bahwa peringkat yang sebelumnya diberikan itu sudah tidak terpenuhi.

    “Artinya adalah peraturan yang ada saat ini, perguruan tinggi fokus saja untuk menjalankan pendidikan yang berkualitas, sementara BAN-PT akan melihat sejauh mana persyaratan untuk akreditasi masih terpenuhi. Apabila tidak terpenuhi kami yang akan menghubungi perguruan tinggi tersebut untuk meminta data yang dibutuhkan, karena pada dasarnya semua prodi dan PT mestinya dalam status terakreditasi.” Ucapnya.